Senin, 28 Januari 2013

KARMA STILL EXSIST?

Mengapa tiba-tiba saya ingin membuat blog seperti ini?
Pertama ada beberapa incident kurang menyenangkan terjadi beberapa saat ini, marah dan kesal hal wajar dan biasa, tapi jiwa besar untuk meminta maaf dan memaafkan adalah hal luar biasa. Dengan beberapa kutipan si saudara-sudara tercinta "yasudah nanti juga kena karma" "yasudah nanti juga akan merasakan sendiri" "yang lebih dewasa mengalah, jadi kamu pilih lebih dewasa atau yang tak mau mengalah?" "berfikir dingin dan ingat kita orang terpelajar" 

Banyak orang yang selalu mengatakan bahwa Karma Still Exsist... What is it mean?
Yaa setelah seseorang melakukan sesuatu yg kurang baik, maka seakan-akan orang yang merasa terzolimi akan menganggap orang yg (dianggap) menzolimi/menyakiti akan mendapatkan dan merasakan hal yg kurang baik pula suatu saat nanti

Karma sendiri bila dicari pengertian di mbah Google yang artinya  which causes the entire cycle of cause and effect ,sesuatu yang menyebabkan adanya siklus sebab akibat. Yap! benar sekali, ada sebab maka ada akibat, dan tentunya semua agama juga mengajarkan bahwa semua hal yang kita lakukan mau itu baik atupun buruk pasti ada balasannya dan pasti itu balasan yang setimpal, tinggal kita mau memilih yang mana? mau yang dibalas dengan baik atau buruk?

Kata Karma pula yang membuat seseorang berhati-hati dalam bertindak, apalagi dalam kehidupan sosial, karma terjadi selain siklus sebab akibat dari hukum alam, selain itu doa dari orang-orang sekitar kita dapat mempengaruhinya. Maka, berbuat baik, menyenangkan dan tidak merugikan orang lain itu bukan hanya sekedar kata-kata yang biasa ditemukan disaat kita belajar PPKN saat kita SD, tapi kata-kata itulah kata-kata pamungkas untuk kesuksesan hidup di dunia atau malah bekal di akhirat. 

Sebab? Akibat? Ada Asap pasti ada Api, Ada api pasti ada pembuat Api. Tinggal siapa yang punya jiwa pemberani yang berani menyemprot air ke Api agar tidak menyebar Api nya kemana-mana. Sayangnya sang pemberani itu yang sulit dicari, apalagi sang api itu mematikan. Untuk sang pembuat api yasudahlah dia sudah mendapatkan ganjarannya sendiri, tinggal siapa yg akan mematikan si Api?

Adakah disini yg merasakan hidup sendirian? Maka kau boleh melakakuan seenak jidatmu, maka tak akan ada yg protes dengan apa yg kau perbuat, karena kau hidup sendirian maka tak ada yg dirugikan bukan?
Namun bagaimana bila kamu ternyata tak sendirian? maka terimalah kata Karma itu 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar